Tips Menjadi Team Leader Sukses
Untuk menjadi seorang leader yang
handal dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu kemampuan personal yang baik.
Kemampuan itu berupa pengetahuan akademik, managemen dan pengalaman. Dari
gabungan pengetahuan dan pengalaman tersebut sesorang dapat dikatakan mumpuni
untuk menjadi leader atau pemimpin dalam suatu organisasi. Organisasi yang
dimaksud disini adalah organisasi dalam dunia kerja.
Dengan kemampuan yang anda miliki
dapat membantu anda untuk mengelola team dan membangkitkan potensi team yang
anda pimpin secara optimal. Kemampuan tersebut bukan hanya datang begitu saja,
tetapi berkat pengalaman kerja, latar belakang pendidikan dan kemampuan dalam mengambil keputusan yang
baik akan menjadikan anda seorang leader yang hebat.
Berdasarkan hal diatas
kemampuan apa saja yang harus dimiliki
oleh seorang leader agar team yang dipimpinnya menjadi team super dan hebat
dalam bekerja.
- Kemampuan Komunikasi yang baik
Komunikasi merupakan sesuatu yang mutlak harus ada dalam
sebuah organinasi, seorang leader yang dapat berkomunikasi dengan baik
dipastikan menjadi leader yang sukses. Komunikasi ini berupa penyampaian
pikiran, ide, tugas, instruksi kepada anggota organisasi yang dipimpin serta
menjalin komunikasi dengan atasan, bawahan serta client. Seorang leader harus
dapat menyampaikan komunikasi dengan bahasa yang teratur, nada intonasi yang
tegas dan menyenangkan. Rangkaian kata-kata tidak berbelit-belit, tetapi
terarah dan sistematis. Kemampuan komunikasi yang baik juga diperlukan oleh
Leader untuk menyampaikan hasil pencapaian pekerjaan dan dapat mengkomunikasikannya
kepada pihak-pihak yang perlu menerima laporan dalam bentuk Laporan tertulis,
grafik dan tabel serta data-data pendukung lainnya. Penyampaiannya biasanya
dalam bentuk face to face, general meeting, presentasi, work progress, hasil pengumpulan
data dan sebagainya. Tentunya pengalaman dan kemampuan akademik serta kemampuan
berkomunikasi seorang leader akan membawanya menjadi pemimpin yang sukses.
2. Memiliki Sikap dan Cara Berfikir Positif
2. Memiliki Sikap dan Cara Berfikir Positif
Berfikir positif terhadap suatu keadaan yang dihadapi merupakan
sikap yang optimis dari seorang leader. Keadaan ini dapat membawa team menjadi
semangat dan dapat meraih kesuksesan. Seorang leader yang memiliki pikiran dan
sikap yang positif akan mengambil keputusan yang sangat bijaksana. Pikiran positif seorang leader dapat
menjadikan kekuatan yang luar biasa untuk team yang dipimpinnya. Ibarat seorang
motivator, seorang leader dapat memberikan dan memompa semangat yang luar biasa ketika ia berbicara
dalam suatu meeting dan mengarahkan team. Sikap dan pikiran positif adalah
kekuatannya.
3. Kemampuan dalam membina dan mengarahkan
Selain itu seorang leader juga harus
memiliki kemampuan untuk membina dan mengarahkan semua anggota kerja, ataupun
dapat mengarahkan semua institusi yang berada dibawahnya. Pembinaan berupa
meningkatkan dan mengoptimalkan potensi karyawan ataupun potensi institusi yang berada dibawahnya,
agar dapat meningkatkan kinerja, promosi jabatan, kemampuan dan kompetensi karyawan
ataupun institusi yang berada dibawah kepemimpinannya. Sebagai contoh seorang
team leader yang membawahi suatu project dapat mengarahkan supervisor, engineer, dibawahnya untuk mendapatkan target yang harus dicapai ataupun progress yang telah ditentukan.
Selain itu mempromosikan karyawan yang berprestasi untuk menduduki jabatan
tertentu, peningkatan kualitas dan kemampuan karyawan dengan memberikan kursus sertifikasi kompetensi ataupun training – training yang diadakan oleh pihak
kedua.
4. Memiliki kepekaan terhadap kebutuhan Karyawan
4. Memiliki kepekaan terhadap kebutuhan Karyawan
Memiliki kemampuan untuk memahami
potensi yang dimiliki masing masing
karyawan merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Tujuannya agar seorang leader dapat memahami keadaan kondisi karyawannya baik secara
fisik, psikis dan prestasi. Seorang leader seharusnya lebih peka dan dapat
menilai keadaan ini. Peka dalam arti dapat memberikan saran dan jalan keluar
yang diperlukan oleh karyawan dalam menghadapi pekerjaannya, problem pribadinya
dan menilai prestasinya. Terkadang karyawan memiliki kendala dalam menghadapi
pekerjaannya. Pasti dia menemui atasannya untuk minta pendapat dan saran untuk
mengatasi pekerjaannya, kemudian terkadang karyawan memiliki problem pribadi
yang membuat semangat kerja menurun, leader juga akan paham dan memberikan saran
dan jalan keluar untuk mengatasi keadannya. Leader juga harus dapat menilai
prestasi dan pencapaian karyawan sesuai parameter yang telah ditetapkan
perusahaan. Apresiasi hasil penilaian yang telah disepakati oleh perusahaan
terhadap kenaikan prestasi yang optimal karyawan berupa kenaikan gaji, bonus,
jabatan, peningkatan kemampuan karyawan dengan memberikannya sertifikasi
training, dan kompetensi.
5. Memiliki Sikap Adil
Pemimpin yang adil pasti selalu
diingat oleh semua orang termasuk pemimpin diperusahaan dan semua lini lainnya.
Sikap adil dan bijaksana sudah menjadi tuntutan dalam keseharian dalam
menghadapi karyawan. Punishment akibat pelanggaran, teguran, kebijaksanaan,
penilaian prestasi, pengayoman harus dilakukan seadil mungkin. No one special
dalam pengambilan keputusan jika anda ingin menjadi leader yang sukses. Ketidak
adilan akan membuat penilaian yang tidak baik kepada leader karena sikap pilih
kasih. Justru membuat karyawan tidak memiliki semangat yang tinggi karena sikap
tidak adil. Karyawan akan semakin semangat dalam bekerja dan berprestasi karena
sikap adil dari seorang leader atau pemimpin. Perlu diingat juga pemimpin yang adil akan dimintai pertanggung jawabannya.
Membangun kepercayaan orang
banyak terhadap seorang leader adalah kemampuan sang leader untuk memisahkan urusan
pribadi dengan urusan organisasi atau urusan profesional. Persoalan pribadi
disini bukan berarti urusan anda sebagai seorang leader tidak dapat membantu
permasalahan karyawan dalam memberi saran tentang kehidupan pribadinya jika
diminta. Tetapi urusan pribadi yang dibahas disini adalah urusan sentimen
pribadi, like atau dislike terhadap pribadi seorang karyawan. Sikap like and
dislike biasanya timbul dari pikiran dan percakapan yang tidak positif antar
pribadi dilingkungan kerja. Bisa saja karena perebutan reputasi untuk merebut
jenjang karir. Seorang leader harus bersikap netral dan bertindak profesional
terhadap semua isu sentimen dan isu like dan dislike apalagi ada istilah “ anak
emas “. Jika anda selalu berpikiran positif dan dapat mensikapi semua isu
pribadi, anda akan menjadi leader yang disegani dan sukses.
Salam Sukses
Dedi Winata
Salam Sukses
Dedi Winata